Apa Yang Dimaksud Kalimat Majemuk Bertingkat Dalam Bahasa Indonesia?

Anda mencari informasi mengenai pengertian apa yang dimaksud kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa indonesia? Dapatkan informasi anda KLIK DISINI!

Dalam kalimat majemuk sendiri terdiri akan beberapa bagian yaitu kalimat majemuk setara, kalimat majemuk campuran dan kalimat majemuk bertingkat. Kali ini kita akan membahas mengenai kalimat majemuk bertingkat. Apa yang dimaksud kalimat majemuk bertingkat? Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang mana memiliki 2 klausa yang mana memiliki kedudukan tidak setara atau tidak sederajat. Dimana salah satu klausa adalah induk kalimat sedangkan klausa yang lain adalah anak kalimat. Klausa pada kalimat majemuk tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Dimana anak kalimat memang membutuhkan induk kalimat dan juga sebaliknya. Dan bila mana klausa tersebut di pisah, maka salah satu anak kalimat tersebut tidak bisa memiliki arti yang jelas. Dalam klausa kalimat majemuk pun dipadukan dengan perpaduan subjek dan satu predikat. Dan bisa juga di tambahkan dengan objek, keterangan dan perlengkapan yang lainnya. Sedangkan untuk kalimat majemuk sendiri berarti di dalam kalimat tersebut terdiri akan subjek, predikat, objek, keterangan dan pelengkap yang lainnya. Dan diantara klausa tersebut biasanya ditambahkan dengan penghubung kata (konjungsi). Namun juga ada kalimat majemuk yang mana tidak menggunakan kata penghubung. Yang mana bias anda temukan dengan jenis kalimat majemuk yang bersifat peluasan. Dan berikut ini contoh mengenai kalimat majemuk bertingkat beserta penjelasannya.

“Hujan yang sangat deras terjadi di jakarta sehingga rumah warga pun tergenang hingga 1 meter”

Induk kalimat = hujan yang sangat deras terjadi di jakarta (bisa berdiri sendiri)

Anak kalimat = sehingga rumah warga pun tergenang hingga 1 meter (tidak bisa berdiri sendiri)

Kedudukan induk kalimat selalu berada di depan sedangkan anak kalimat berada di bagian belakang. Dan sebagai contoh: “Aku tidak ikut upacara karena aku sedang sakit demam”. Dan kalimat majemuk bertingkat pun juga bisa memiliki 3 klausa yang mana salah satunya adalah cucu kalimat. Dimana cucu kalimat adalah klausa yang paling rendah di bandingkan dengan klausa yang lainnya. Contoh: “Ayahku membelikan sepeda baru yang sangat bagus setelah pulang dari Bali.

Dan perlu anda ketahui juga, jika dalam kalimat bertingkat memiliki ciri—ciri sebagai berikut ini:

  1. Antara klausa dalam kalimat tidak memiliki kedudukan yang setara.
  2. Ada kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri bila mana klausa satu dan klausa yang lainnya dipisahkan.
  3. Kata hubung yang di gunakan seperti jika, bahwa, sehingga, sebab, ketika, bagaikan, dan walaupun.

Mengetahui Jenis—Jenis Dari Apa Yang Dimaksud Kalimat Majemuk Bertingkat

Dan perlu anda ketahui dari pengertian apa yang dimaksud kalimat majemuk bertingkat pun juga masih terbagi menjadi beberapa bagian. Ingin tahun bukan akan bagian—bagian dari kalimat majemuk bertingkat? Agar anda bisa mendapatkan informasi jelas mengenai apa yang dimaksud kalimat majemuk bertingkat. Tak ada salahnya untuk anda mengetahui beberapa jenis kalimat majemuk bertingkat. Adapun diantaranya adalah:

  1. Kalimat majemuk urutan waktu

Kalimat jenis ini memiliki ciri dengan kata hubung “ketika, saat, waktu, kala itu, sebelum, sesudah dan lain sebagainya”

Contoh:

  • Anak itu sudah pandai menarik sejak kecil.
  • Kakak akan pergi berlibur ke bali pekan saat ayah sudah pulang.
  • Ibuku meminta untuk tidak bermain HP sesudah azan magrib.
  1. Kalimat majemuk atributif

Kalimat jenis ini memiliki ciri dengan kata hubung “yang”

Contoh:

  • Gadis yang berada di seberang jalan itu adalah tetanggaku
  • Aku dan ibuku yang sudah merawat tanaman bunga mawar ini
  • Kakek yang berambut putih adalah seorang yang sangat dermawan.
  1. Kalimat majemuk bertingkat penjelas

Kalimat jenis ini memiliki ciri dengan kata hubung “bahwa”

Contoh:

  • Banyak sekali ikan yang di dapatkan menunjukkan bahwa kakak memang berminat untuk memancing.
  • Hasil yang maksimal menunjukkan bahwa dia memang rajin dan memiliki niat.
  • Kamu tahu tidak bahwa semua permasalahan ini akibat ulah kami.
  1. Kalimat majemuk sebab akibat

Kalimat jenis ini memiliki ciri dengan kata hubung “oleh karena itu, sehingga, makanya”

Contoh:

  • Aku selalu membantu ibuku oleh karena itu ibuku selalu sayang denganku.
  • Kakak tidak mengerjakan PR Matematika sehingga dia di hukum untuk tidak ikut pelajaran.
  • Adik berjanji tidak akan mengulangi makanya ayah pun mengajak pergi bermain.
  1. Kalimat majemuk pengandaian

Kalimat jenis ini memiliki ciri dengan kata hubung “seolah—olah, seperti, seakan—akan, dll”

Contoh:

  • Dia bertindak seolah—olah seperti orang kaya.
  • Semua orang di sini seperti tidak mengetahui permasalahannya.
  • Dia bercerita seakan—akan dia yang tersakiti.
  1. Kalimat majemuk bertentangan dengan kenyataan

Kalimat jenis ini memiliki ciri dengan kata hubung “padahal, kenyataannya, dll”

Contoh:

  • Aku sangat kurus padahal aku makan sangat banyak.
  • Adik berkata tidak tahu apa—apa kenyataan terbukti dia yang mencoret tembok kamar.
  • Ayah tidak pulang padahal ibu sudah kirim pesan berulang kali.
  1. Kalimat majemuk hubungan cara

Kalimat jenis ini memiliki ciri dengan kata hubung “dengan, menggunakan, dll” Yang mana di gunakan untuk menggabungkan 2 klausa pada kalimat majemuk.

Contoh:

  • Dia memilih fakultas pendidikan bahasa indonesia dengan tujuan ingin menjadi guru.
  • Dia belajar dengan sangat serius agar hasil ujian memuaskan.
  • Kakak menggunakan cara cepat untuk mengerjakan PR matematika.
  1. Kalimat majemuk perbandingan

Kalimat jenis ini di gabungkan dengan konjungsi “ibarat, dari pada, dll”

Contoh:

  • Dia bernyanyi sangat keras ibarat penyanyi aslinya.
  • Kakak tidak datang ke acara pesta dari pada tambah sakit.
  • Matematika adalah pelajaran yang sangat rumit ibarat benang yang sudah tidak tertata.
  1. Kalimat majemuk hubungan tujuan

Kalimat majemuk hubungan tujuan memiliki ciri dengan kata hubung “Agar, supaya, dll”

Contoh:

  • Ayah selalu menutup pintu dengan kunci ganda agar tidak terjadi kemalingan.
  • Ibu selalu di depan rumah setiap pagi supaya mendapatkan pencahayaan dinar matahari.
  • Lina tidak hadir di acara pesat agar tidak bertemu dengan mantan kekasihnya.
  1. Kalimat majemuk bersyarat

Kalimat majemuk bersyarat memiliki ciri dengan kata hubung “seandainya, jika, dll”

Contoh:

  • Aku akan mentraktir teman—temanku seandainya uangku sudah banyak.
  • Ibu pergi belanja sore jika ayah sudah pulang dari kerja.
  • Kakak enggan untuk belajar jika permintaannya tidak juga di kabulkan ibu.

Apakah anda sudah jelas mengenai apa yang dimaksud kalimat majemuk bertingkat? Di harap dengan membaca artikel di atas anda bisa mendapatkan informasi jelas mengenai informasi yang anda cari. Setelah membaca artikel di atas di harap menambahkan ilmu dan wawasan untuk anda. Demikian semua bermanfaat, terima kasih sudah berkunjung dan sudah membaca artikel mengenai apa yang dimaksud kalimat majemuk bertingkat.