Analisis Fungsi Kalimat Majemuk Bertingkat Beserta Contohnya

Anda mencari informasi mengenai analisis fungsi kalimat majemuk bertingkat dan juga dengan contohnya? Dapatkan informasi anda dengan KLIK DISINI!

Analisis fungsi kalimat majemuk bertingkat – Kali ini pewe.id akan membahas mengenai kalimat majemuk bertingkat, yang mana pembahas kali ini meliputi akan pengertian, fungsi, macam dan juga mengenai contoh. Agar anda bisa memahami mengenai analisis fungsi kalimat majemuk bertingkat, anda pun bisa simak beberapa ulasan kali ini. Kalimat majemuk bertingkat ialah kalimat yang mana memiliki 2 klausa yang kedudukannya tidak setara / tidak sederajat. Yang mana dari salah satu dari kalimat tersebut di gunakan sebagai induk kalimat sedangkan untuk klausa yang lainnya di gunakan sebagai anak kalimat. Yang mana untuk kalimat majemuk bertingkat tidak dapat berdiri sendiri. Untuk kalimat ini memang saling membutuhkan baik untuk anak kalimat maupun induk kalimat memang saling melengkapi. Bila mana dalam kalimat ini tidak saling melengkapi, maka kalimat tidak akan memiliki arti. Dan salah satu pola yang menduduki fungsi lebih tinggi dari pada pola yang lainnya. Dan sesuai degan analisis fungsi kalimat majemuk bertingkat, fungsi dari anak kalimat majemuk bertingkat dapat di bagi atas anak kalimat yang menduduki fungsi inti, anak kalimat yang menduduki fungsi tambahan. Dimana jika anak kalimat sebagai fungsi tambahan pun terbagi menjadi 2 kategori yaitu sebagai pelengkap dan sebagai keterangan.

Agar anda sedikit jelas, kali ini kita akan membagikan mengenai contoh analisis fungsi kalimat majemuk bertingkat, adapun beberapa contoh yang bias anda ketahui adalah:

Gempa yang sangat kuat terjadi di jogja sehingga memporak porandakan tempat itu

  • Induk kalimat = Gempa yang sangat kuat terjadi di jogja (kalimat yang bisa berdiri sendiri)
  • Anak kalimat = sehingga memporak porandakan tempat itu (tidak bisa berdiri sendiri)

Untuk kalimat majemuk bertingkat, kedudukan dari anak kalimat sendiri akan terletak setelah induk kalimat. Tetapi juga anak kalimat dapat berkedudukan di bagian depan kalimat. Seperti contoh: “Aku sakit ketika teman—temanku mengajak-ku hujan—hujan”. Dalam kalimat majemuk bertingkat juga terdiri akan 3 klausa, yang mana salah satu dari kalimat tersebut adalah cucu kalimat. Klausa dari cucu kalimat memiliki kedudukan yang lebih rendah di bandingkan dengan anak kalimat. Contoh: “Ayah membelikan-ku baju baru yang sangat kekinian sewaktu ayah pulang kantor”

Dan Berdasarkan Analisis Fungsi Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat Ini Terdiri Dari Dua Jenis

Adapun berdasarkan fungsinya anak kalimat pun dikelompokkan menjadi dua jenis, adapun diantaranya adalah:

  1. Anak kalimat sebagai inti

Untuk jenis kalimat ini, anak kalimat berfungsi sebagai subjek atau juga predikat dalam sebuah kalimat. Contoh:

 “Yang akan membantu mengerjakan PR sudah pergi untuk waktu yang sangat lama”

  • Induk kalimat = Dia telah pergi untuk waktu yang sangat lama
  • Anak kalimat = Yang akan membantu mengerjakan PR
  1. Anak kalimat sebagai tambahan

Untuk kalimat jenis ini, anak kalimat menduduki fungsi sebagai tambahan di dalam kalimat yang bauk berupa pelengkap maupun untuk keterangan waktu.

Anak kalimat sebagai pelengkap

Contoh:

“dia sudah memberikan harta tersebut kepada orang yang memang membutuhkan”

Anak kalimat sebagai keterangan

Contoh:

“ayahku sudah bekerja di bank sejak aku pindah rumah di luar kota”

Analisis Fungsi Kalimat Majemuk Bertingkat Di Kelompokkan Menjadi 10 Jenis

Dalam analisis fungsi kalimat majemuk bertingkat pun di kelompokkan menjadi 10 jenis. Agar anda bisa ketahui jelas berikut ini jenis kalimat majemuk yang bisa anda ketahui beserta contohnya. Adapun diantaranya adalah:

  1. Kalimat majemuk urutan waktu

Kalimat ini bercirikan dengan konektor yang mana ada “ketika, saat, watu itu, kala itu, sebelum, sesudah dan lain sebagainya”

Contoh:

“Ayah sudah pandai melukis sejak kecil”

“Kakak pulang dari bandung saat pagi hari”

“Ibu memilih pulang sebelum hujan turun dengan deras”

  1. Kalimat majemuk atribut

Kalimat majemuk ini di hubungkan dengan konektor “Yang”

Contoh:

“Orang yang ada di seberang jalan itu adalah kaka Mei”

“Bisa membeli yang pastinya harus ada uang”

“kami yang kemarin ikut relawan di gunung Merapi”

  1. Kalimat majemuk bertingkat penjelas

Kalimat majemuk bertingkat penjelas memiliki ciri—ciri dengan kata hubung bahwa

Contoh:

“Hasil ujian yang bagus menunjukkan bahwa anak didik rajin dalam belajar”

“Dia sudah lancar dalam presentasi tanpa teks hal ini menunjukkan bahwa dia kiat dalam hafalan”

  1. Kalimat majemuk sebab akibat

Kalimat majemuk sebab akibat memiliki ciri khas dengan kata hubung “oleh karena itu, sehingga, makanya”

Contoh:

“Ani selalu membuat jengkel orang lain oleh karena itu dia sangat di benci banyak orang”

“Dia pulang larut malam sehingga dia tidak bisa masuk ke dalam rumah”

“Untuk mendapatkan hasil terbaik makanya sering kali belajar dengan rajin”

  1. Kalimat majemuk pengandaian

Kalimat majemuk pengandaian memiliki ciri khas dengan kata hubung “Seolah—olah, seperti, seakan—akan, Dll”

Contoh:

“Dia bertindak seolah—olah memiliki restoran tersebut”

“Ani mengelak saat di tanya seperti dia tidak mengetahui apa yang terjadi”

“Dia bernyanyi dengan kencang seakan—akan suaranya paling bagus”

  1. Kalimat majemuk bertentangan dengan kenyataan

Kalimat majemuk bertentangan dengan kenyataan memiliki ciri khas dengan konjungsi “Padahal, kenyataan, Dll”

Contoh:

“Dia sangat kurus padahal dia selalu makan banyak dan makan malam”

“Tabrakan truk tadi siang memang menghebohkan kenyataan sampai masuk dalam berita TV”

  1. Kalimat majemuk hubungan cara

Kalimat majemuk hubungan cara memiliki ciri khas dengan konjungsi “Dengan, menggunakan, dll” Menggabungkan 2 klausa pada kalimat majemuk.

Contoh:

” Dia belajar matematika dengan sangat serius”

“Untuk membuat kue yang lezat anda bisa menggunakan cara dari YouTube”

  1. Kalimat majemuk perbandingan

Kalimat majemuk perbandingan memiliki ciri khas dimana klausa—klausa pada kalimat ini di gabungkan dengan kata hubung “ibarat, dari pada, dll”

Contoh:

“Dia menari dengan luwes ibarat bunga yang tertipu angin”

“Makan dengan nasi dari pada makan hanya dengan mie instan”

  1. Kalimat majemuk hubungan tujuan

Untuk kalimat majemuk hubungan tujuan memiliki ciri khas dengan kata hubung yang mana “Agar, supaya, dll”

Contoh:

“Andi akan pergi ke kampus dengan mengunci pintu rumah sangat rapat agar tidak terjadi kemalingan”

“Ibu memasak sayuran setiap hari supaya kebutuhan vitamin anak—anak terpenuhi”

  1. Kalimat majemuk bersyarat

Untuk kalimat majemuk bersyarat memiliki ciri khas dengan kata penghubung “Seandainya, jika, dll”

Contoh:

“Aku akan pergi ke bali seandainya musim panas sudah tiba”

“Kakak akan mengantarkan aku ke rumah teman jika aku mau membantunya mengerjakan tugas”

Demikian pembahasan mengenai analisis fungsi kalimat majemuk bertingkat, semoga dengan ulasan di atas bisa menambah wawasan dan pengetahuan untuk and. Terima kasih sudah membaca dan berkunjung di pewe.id.