Hubungan Agama Dan Budaya Untuk Menambah Wawasan

Anda ingin tahu apa itu hubungan agama dan budaya untuk menambah wawasan anda. Silakan anda tahu detail nya dengan KLIK DISINI!

Hubungan agama dan budaya tentu saja tidak terlepas dari kata agama dan budaya.  Dimana kata agama berasal dari bahan Sansekerta dari kata a berarti tidak sedangkan untuk gama berarti kacau.  Untuk kedua kata itu jika dihubungkan berarti menjadi sesuatu yang tidak kacau, Sehingga fungsi agama dalam pengertian ini memelihara intergeritas dari seorang.  Atau sekelompok orang agar hubungannya dengan tuhan, sesamanya dan juga alam sekitarnya tidak kacau. Sedangkan hinduisme, agama sebagai kata benda yang berfungsi untuk memelihara intergritas dari seseorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan realitas tertinggi. Dan hal ini berlaku kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.  Dan ketidak kacauan ini tentu disebabkan oleh penerapan peraturan agama tentang moralitas, nilai – nilai kehidupan yang memang perlu dipegang, di maknai dan diberlakukan. Karena pengertian itulah, yang dapat kita temukan dalam kata religion yang berasal dari bahasa inggris.  Sedangkan dari bahasa latin dengan kata religio yang berakar kepada kata religare dan memiliki arti mengikat.  Pengertian dalam kata religio termuat peraturan tentang kebaktian bagaimana manusia mengutuhkan hubungannya secara horizontal.  Selain itu agama itu akan timbul sebagai jawaban manusia atas realitas tertinggi secara misterius yang menakutkan tetapi sekaligus mempesonakan. Dan dalam pertemuan itu manusia tentu tidak terdiam diri.

Pengertian Hubungan Agama Dan Budaya Secara Meluas

Seperti yang dibahas dalam paragraf sebelumnya, jika dalam pertemuan ini manusia tidak berdiam diri.  Dimana ia harus atau terdesak secara batiniah untuk merespons.  Sehingga dalam kaitan ini ada juga yang mengartikan religare dalam arti melihat kembali ke belakang kepada hal – hal yang berkaitan dengan perbuatan tuhan yang harus di responnya untuk menjadi pedoman dalam hidupnya.  Selain itu islam juga mengadopsi kata agama, sebagai terjemahan dari kata al – din.  Seperti yang dimaksudkan dalam surat al – qur’an pada ayat 3 :9. Dimana Agama islam yang disebut oleh Dl dan Al – din sebagai lembaga ilahi untuk memimpin manusia untuk mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.  Akan tetapi secara fenomenologis, untuk agama islam ini dipandang sebagai corpus syariat yang diwajibkan oleh tuhan yang harus dipatuhi. Karena melalui syariat itu hubungan manusia dengan allah pun menjadi utuh.  Dan untuk cara pandang ini membuat agama pun berkonotasi kata benda, karena agama dipandang sebagai himpunan doktrin. Sedangkan menurut komaruddin hidayat seperti yang telah dikutip oleh muhammad wahyuni  nifis.  Lebih memandang agama sebagai kata kerja, yakni sebagai sikap keberagamaan atau kesolehan hidup berdasarkan nilai – nilai ke tahanan. Meskipun untuk kedua pandangan itu berbeda, sebab ada yang memandang agama sebagai kata benda maupun sebagai kata kerja.

Akan tetapi kedua – duanya sama – sama memandang sebagai suatu sistem keyakinan untuk memperoleh keselamatan di sini dan di seberang sana. Dengan agama orang mencapai realitas yang tertinggi. Dimana brahman dalam hinduisme, bodhisatwa dalam budhisme mahayana, sebagai yahweh yang diterjemahkan sebagai tuhan allah dalam agama kristen. Sedangkan Allah subhana wata ‘ ala dalam islam. Sedangkan untuk di jabat telah merumuskan agama sebagai berikut. Agama adalah bentuk keprihatinan maha luhur dari manusia yang terungkap selaku jawabannya terhadap panggilan dari yang maha kuasa dan maha kekal.  Selain itu keprihatinan yang maha luhur itu diungkapkan dalam hidup manusia. Baik pribadi, atau kelompok terhadap tuhan. Terhadap manusia dan terhadap alam semesta raya serta isinya ( 1985: 75, sumardi). Dengan adanya uraian si jabat ini menekankan agama sebagai hasil refleksi manusia terhadap panggilan yang maha kuasa dan mahal kekal.  Sehingga hasilnya diungkap dalam hidup manusia yang terwujud dalam hubungannya dengan realitas tertinggi.  Bahkan hal ini berlaku juga terhadap alam semesta dengan segala isinya.  Selain itu pandangan itu mengatakan bahwa agama adalah suatu gerakan dari atas atau wahyu yang ditanggapi oleh manusia yang berada di bawah. Nah, dibawah ini ada pengertian hubungan agama dan budaya oleh para ahli diantaranya:

  1. Koetjaranigrat (1987: 180)

Menurut beliau budaya adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan, dan hasil kerja manusia. Dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar.  Sehingga budaya ini dapat diperoleh melalui belajar.  Dan tindakan – tindakan yang dipelajari antara lain cara makan, minum, berbicara, berpakaian, bertukang, bertani, berelasi dalam masyarakat, adalah budaya.  Akan tetapi untuk kebudayaan tidak saja terdapat dalam soal teknis.  Tetapi dalam gagasan yang terdapat dalam fikiran yang kemudian terwujud dalam seni, ethos kerja, tatanan masyarakat, dan juga pandangan hidup.

  1. Yojachem wach (1998: 187)

Dimana beliau berkata jika pengaruh agama terhadap budaya manusia yang immaterial bahwa mitologis hubungan kolektif tergantung pada pemikiran terhadap tuhan.  Interaksi sosial dan keagamaan berpola pada bagaimana memikirkan tuhan, menghayati dan membayangkan tuhan.

  1. Geertz9 1992 : 13)

Dimana beliau mengatakan wahyu membentuk suatu struktur psikologis dalam benak manusia yang membentuk pandangan hidupnya.  Dimana menjadi sarana individu atau kelompok individu yang mengarahkan tingkah laku mereka.  Tetapi juga wahyu bukan saja menghasilkan budaya immaterial, tetapi juga dalam bentuk ukiran, seni suara dan bangunan.

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa budaya yang digerakkan agama ini timbul dari proses interaksi manusia dengan kitab. Yang telah diyakini sebagai hasil daya kreatif pemeluk suatu agama tetapi dikondisikan oleh konteks hidup para pelakunya. Misalnya faktor geografis, budaya dan beberapa kondisi yang obyektif. Dimana faktor kondis9 objektif menyebabkan terjadinya budaya agama yang berbeda – beda. Meskipun agama yang mengilhaminya adalah sama. Maka dari itu, agama kristen yang tumbuh di sumatera utara tepatnya di tanah batak.  Dengan yang ada di maluku tidak begitu sama sebab masing – masing mempunyai cara – cara pengungkapan nya yang berbeda. Ada juga nuansa yang membedakan islam yang tumbuh dalam masyarakat dimana dapat mempengaruhi hinduisme adalah kuat dengan yang tidak.  Selain itu demikian juga ada perbedaan antara hinduisme di bali dengan hinduisme yang ada di india.

Tidak hanya di situ saja budhisme di Thailand dengan yang ada di Indonesia. Jadi budaya dapat mempengaruhi agama.  Selain itu untuk budaya agama ini akan terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan kesejahteraan dalam kondisi obyektif dari kehidupan penganutnya.  Akan tetapi hal pokok bagi semua agama adalah bahwa agama berfungsi sebagai alat pengatur.  Sekaligus membudayakan dalam arti mengungkapkan apa yang ia percaya dalam bentuk – bentuk budaya.  Yakni dalam bentuk etis, struktur masyarakat, seni bangunan, adat istiadat dll.  Sehingga puraisme budaya berdasarkan kriteria agama. Dan hal ini terjadi karena manusia sebagai homoreligiosus merupakan insan yang berbudidaya dan dapat berkreasi dalam kebebasan menciptakan berbagai objek realitas dan tata nila baru berdasarkan inspirasi agama. Semoga ulasan hubungan agama dan budaya ini bermanfaat untuk anda dan selama membaca!