Sejarah Romusha Arti Pengertian Kerja Paksa Pada Zaman Jepang

Cari informasi romusha arti pengertian kerja paksa pada zaman jepang, sejarah romusha di Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh bangsa Indonesia!

Romusha arti pengertian kerja paksa pada zaman jepang sudah pasti tidak asing lagi terdengar di telinga seluruh bangsa Indonesia.  Bahkan bisa dikatakan bahwa romusha sebagai istilah yang menjadikan sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.  Jika dilihat dari sejarah romusha yang berasal dari kosa kata Jepang berarti serdadu kerja dimana tenaganya dibutuhkan untuk kepentingan perang pasifik oleh Jepang.  Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1990:248) jilid 3 romusha memiliki arti kuli atau tenaga kerja.  Sedangkan untuk penjelasan Ensiklopedia Indonesia jilid 4, romusha arti pengertian kerja paksa pada zaman jepang yang dipekerjakan pada sarana strategis demi kepentingan pertahanan Jepang dan mengalami perlakuan lebih buruk dibandingkan penjajahan Belanda.  Banyaknya sumber lain mengenai pengertian dari sejarah romusha, bisa diambil kesimpulan bahwa romusha arti pengertian kerja paksa pada zaman jepang, dipaksa kerja berat diluar daerahnya demi kepentingan Jepang.  Jika dilihat dari sejarah romusha secara sekilas pada zaman penjajahan Jepang setiap keluarga diminta harus mengirim anak laki-lakinya dibawah usia 30 tahun untuk menjadi romusha.  Tenaga-tenaga tersebut nantinya dikirim ke seluruh daerah proyek tentara Jepang di Pulau Jawa.  Bahkan pekerja romusha arti pengertian kerja paksa pada zaman jepang juga dikirim hingga ke pula lain dan negara lain seperti singapura dan Thailand.

Berikut Sejarah Romusha Lebih Lengkapnya!

Melihat dari sejarah romusha arti pengertian kerja paksa pada zaman jepang berawal dari perang pasifik pecah yang dimulai dari adanya serangan udara mendadak Jepang.  Serangan ini ditujukan terhadap Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941.  Dari sinilah dimulai perang senjata antara Amerika Serikat atau Sekutu dengan Jepang.  Perang yang terjadi ini sudah pasti membutuhkan banyak sekali biaya, tenaga dan juga bahan makanan yang pastinya tidak sedikit.  Kurun waktu yang singkat pada sejarah romusha Angkatan Perang Jepang berhasil merebut dan menduduki hampir sebagian besar wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur.  Hal ini terbukti tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada angkatan tentara Jepang.  Luasnya daerah kekuasan Jepang membuat kebutuhan tenaga kerja pun semakin bertambah besar.  Pada awal peperangan berlangsung tentara Jepang membang lebih agresif dan juga menyerang tahun 1942.  Namun tahun 1943 Jepang lebih defensif untuk mengatur siasat perang selama mungkin demi menghalau laju tentara Sekutu.  Kondisi inilah yang membuat Jepang harus membutuhkan bantuan tenaga dari bangsa Indonesia sebagai negara Jajahannya.  Kurangnya sumber daya Jepang pada perang Asia Timur Raya membuat Jepang kalah menghadapi sekutu.  Sehingga jepang membabi-buta untuk pengadaan romusha arti pengertian kerja paksa pada zaman jepang di negara Indonesia.

Pelaksanaan sejarah romusha didapatkan tenaga kerja paksa itu dari desa-desa yang ada di Pulau Jawa.  Awal mulanya mereka melakukan secara suka rela pada program kinrohosi (kerja bakti).  Namun karena terdesak perang Pasifik maka pengerahan tenaga dibuat panitia khusus.  Yang dikenal dengan nama Romukyokai pada setiap desa di Jawa yang mana setiap keluarga harus mengirim anak laku-lakinya untuk menjadi romusha arti pengertian kerja paksa pada zaman jepang.  Awal mulanya tuas dilakukan dengan sifat sukarela tidak jauh dari tempat tinggal. Namun lambat laun pengarah tenaga kerja romusha dilakukan secara paksa, kasar, kesehatan tidak dijamin, kekurangan makanan dan harus bekerja sangat berat.  Pakaian tenaga romusha hanyalah karung goni yang tidak nyaman dipakai, banyak tenaga yang sakit dan akibatnya banyak yang meninggal dunia.  Kondisi ini jika dilihat dari sejarah romusha sudah pasti bukan rahasia umum yang membuat banyak bangsa Indonesia yang takut akan hal tersebut.  Terjadinya romusha arti pengertian kerja paksa pada zaman jepang kepada Bangsa Indonesia ini sudah pasti memberikan dampak bagi bangsa Indonesia.  Meskipun Jepang menjajah Indonesia hanya seumur jagung, dampak romusha begitu terasa bagi bangsa ini.  Bahkan bisa dikatakan penderitaan terberat bangsa Indonesia sebelum merdeka ada pada saat penjajahan Jepang, bangsa Indonesia hidup bagaikan tulang tanpa daging dan kelaparan.  Adapun dampak romusha antara lain:

  1. Dampak Bidang Ekonomi

Dari sejarah romusha bahwa keadaan ekonomi bangsa Indonesia pada saat itu mengalami kemunduran yang sangat jauh, antara lain:

  • Penyuluh pertanian bukanlah tenaga ahli pertanian
  • Hewan yang sangat bermanfaat bagi pertanian di potong
  • Kurangnya tenaga kerja petani karena semua menjadi romusha.
  • Terjadi penebangan hutan liar.
  • Kewajiban bangsa Indonesia menyerahkan hasil buminya kepada penjajah Jepang
  1. Dampak Bidang Sosial

Tidak hanya dampak ekonomi saja, romusha arti pengertian kerja paksa pada zaman jepang juga memiliki dampak pada bidang sosial.  Pada saat ini kepada desa dan para camat bertanggung jawab pada pengerahan romusha untuk memilih mana yang mereka sukai dan yang tidak disukai. Hampir semua rakyat Indonesia di seluruh daerah menderita kelaparan dan hidup sangat kekurangan.  Bahkan tidak hanya itu saja rasa ketentraman masyarakat Indonesia direbut berubah menjadi rasa ketakutan.  Pengaruh buruk romusha adanya kebijakan dan pengecualian untuk tidak mengikut romusha bagi masyarakat Indonesia golongan orang kaya.

  1. Dampak Bagi Pekerja

Dari sejarah romusha yang sudah sepantasnya anda ketahui bahwa romusha memiliki dampak bagi para pekerja di Indonesia.  Banyak dari masyarakat Indonesia yang meninggal, kekurangan makanan, kelelahan dan juga terjangkit penyakit.  Hal ini dikarenakan kerasnya pengawasan dan siksa tentara Jepang tidak berperi kemanusiaan.  Adapun dampak positif dan negatif terjadinya romusha di Indonesia adalah:

Dampak Positif

  • Dibangunnya jalur kereta, jalan-jalan dan gedung-gedung besar
  • Bangsa Indonesia mengenal pertanian jauh lebih baik lagi

 

Dampak Negatif

  • Seluruh rakyat Indonesia hidup sengsara
  • Terjadi kerugian materil dan non materil
  • Jepang mengambil alih seluruh SDA dan SDM demi kepentingan penjajah Jepang
  • Terjadinya pelanggan HAM yang dilakukan tentara Jepang karena terjadinya kekerasan yang keji jika menyimpang dan menentang tentara Jepang.
  1. Peninggalan Kekejaman Romusha

Kisah dari sejarah romusha arti pengertian kerja paksa pada zaman jepang yang dialami bangsa Indonesia meninggalkan sejarah nyata.  Adapun sisa dari kekejaman Romusha adalah:

  • Jalur KA Saketi – Bayah (Banten)
  • Dibangun bulan Februari 1943 – Maret 1944
  • Operasional tanggal 1 April 1944 – 1950-an
  • Panjang Jalur 89 Km
  • Total Pekerja 25000 – 55000 pekerja harian ditambah secara berkala
  • Death toll (korban) 500 setiap bulan dengan jumlah 40.000 – 80.000 jiwa meninggal dunia

Jalur kereta Saketi-Bayah dibangun Jepang untuk pasokan mengangkut batubara bagi armada kapal laut tentara Jepang.  Informasi ini didapatkan dari arsip peninggalan Hindia-Belanda pada tahun 1900-an bahwa di daerah tersebut.  Daerah Cikotoh dekat Bayar ada cadangan batu bara mencapai 20 hingga 30 juta ton.  Romusha yang meninggal dunia pada kegiatan ini sudah pasti sangat banyak diabadikan dengan nama jalur kereta maut Saketi-Bayah.  Yang dalam bahasa Sunda Saketi berarti 100 ribu sebagai gambaran 100 ribu rakyat Indonesia tewas dalam proyek pembangunan jalur kereta api maut tersebut.

Demikianlah penjelasan sekilas mengenai sejarah romusha yang tidak akan pernah dilupakan oleh bangsa Indonesia.  Sebagai tragedi paling sengsara yang dialami seluruh bangsa Indonesia sebelum akhirnya Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945.