Rumusan Pancasila Dalam Piagram Jakarta Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia

Cari rumusan pancasila dalam naskah piagam jakarta brainly, rumusan pancasila dalam piagam jakarta dasar negara yang harus diketahui seluruh bangsa Indonesia!

Semua bangsa Indonesia harus tahu rumusan pancasila dalam naskah piagam jakarta brainly.  Yakni sebuah proses pembentukan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia yang telah dirancang sejak awal Indonesia merdeka.  Pancasila merupakan dasar atau filsafat Negara Republik Indonesia yang merupakan kesepakatan bersama dengan pendiri bangsa.  Kemudian Pancasila dijadikan sebagai perjanjian luhur bagi seluruh bangsa Indonesia.  Sebelum proses penetapan pancasila sebagai dasar negara Indonesia, ada rumusan pancasila dalam piagam jakarta, pembukaan UUD 1945.  Selain itu juga ada perumusan pancasila dalam Mukaddimah KRIS 1949, dan Mukaddimah UUDS 1950.  Jika anda ditanya rumusan pancasila dalam naskah piagam jakarta brainly bahwa piagam Jakarta sebagai naskah yang disusun panitia sembilan.  Adapun anggota dari panitia sembilan dalam proses perancangan rumusan Pancasila ada Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Mr A.A Maramis.  Selanjutnya ada Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdoel Kahar Moezakir, H. Agoes Salim, Mr. Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mr Moehammad Yamin.  Panitia sembilan yang menyusun rumusan pancasila dalam piagam jakarta adalah anggota BPUPKI yang dilantik pada tanggal 28 Mei 1945.  BPUPKI adalah badang yang dibentuk jepang sebagai janjinya untuk memerdekakan negara Indonesia.  Sidang BPUPKI diselenggarakan pertama kali pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945 yang memiliki tugas penting merumuskan gagasan dasar Negara Indonesia.  Panitia Sembilan juga merumuskan menyusun naskah yang disebut dengan teks proklamasi, namun menjadi Pembukaan Mukadimah UUD 1945.

Berikut Ini Penjelasan Detail Rumusan Pancasila Dalam Naskah Piagam Jakarta Brainly Sebagai Dasar Negara Indonesia!

Naskah yang awalnya merupakan teks proklamasi kemerdekaan namun menjadi Pembukaan Mukadimah UUD 1945 ini disebut dengan Piagam Jakarta.  Jika anda ingin tahu bahwa rancangan dan garis besar dari rumusan pancasila dalam piagam jakarta pemberontakan melawan imperialism, kapitalisme, dan fasisme.  Piagam Jakarta sebagai dasar pembentukan Negara Republik Indonesia juga disebut sebagai naskah paling tua dibandingkan dengan perdamaian San Fransisco.  Bahkan Piagam Jakarta disebut sebagai naskah tertua dari Kapitulasi Tokyo tanggal 15 Agustus 1945.  Dari piagam Jakarta dan rumusan pancasila dalam naskah piagam jakarta brainly sebagai sumber berdaulat.  Yang mana memancarkan Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Republik Indonesia.  Sebelum membahas secara rinci terkait dengan rumusan pancasila dalam piagam jakarta anda harus tahu bunyi naskah piagam Jakarta.  Berikut ini bunyi naskah piagam Jakarta yang dibentuk oleh panitia sembilan adalah:

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah  hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.  Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telas sampai kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan Rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang Negara Indonesia.  Yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.  Atas berkat rahmat Alloh yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya ber-kehidupan kebangsaan yang bebas.  Maka Rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.  Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.  Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.  Maka disusunlah kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam suatu hukum Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat dengan berdasar kepada:

  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya
  2. Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  5. Serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Namun demikian sebelum adanya rumusan pancasila dalam naskah piagam jakarta brainly ini ada rumusan pancasila yang dibahas pada sidang BPUPKI-PPKI.  Adapun rancangan rumusan Pancasila sebelum rumusan pancasila dalam piagam jakarta pada sidang PPKI adalah:

  1. Rumusan Pancasila Menurut Moh Yamin

Sebelum adanya rumusan pancasila dalam naskah piagam jakarta brainly ternyata ada rumusan pancasila pada sidang BPUPKI-PPKI.  Adapun sebelum rumusan pancasila dalam piagam jakarta, ada rumusan Pancasila dari Moh Yamin, dengan isi berikut ini:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kebangsaan persatuan Indonesia
  • Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  1. Rumusan Pancasila Menurut Dr Supomo

Selanjutnya tidak hanya rumusan pancasila dari Moh Yamin sebelum terbentuk rumusan pancasila dalam naskah piagam jakarta brainly.  Namun ada pula rumusan pancasila dari Dr Supono sebelum terbentuk rumusan pancasila dalam piagam jakarta.  Adapun isi dari usulan rumusan Pancasila dari Dr Supomo adalah:

  • Persatuan
  • Kekeluargaan
  • Keseimbangan lahir dan batin
  • Musyawarah
  • Keadilan rakyat
  1. Rumusan Pancasila Menurut Ir. Soekarno

Selain Moh Yamin dan Dr Supomo yang ikut mengusulkan rumusan Pancasila sebelum rumusan pancasila dalam naskah piagam jakarta brainly.  Ada pula urusan rumusan Pancasila dari Ir. Soekarno sebelum terbentuknya rumusan pancasila dalam piagam jakarta.  Adapun isi dari rumusan Pancasila menurut Ir. Soekarno berikut ini:

  • Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme
  • Internasionalis-me atau peri kemanusiaan
  • Mufakat atau demokrasi
  • Kesejahteraan sosial
  • Ketuhanan

Namun demikian sebelum rumusan pancasila dalam naskah piagam jakarta brainly disahkan ternyata terjadi perubahan-perubahan yang dilakukan PPKI.  Perubahan yang terjadi pada rumusan pancasila dalam piagam jakarta didasarkan dari adanya laporan utusan Kaigun (Angkatan Laut Jepang) kepada Drs. Mohammad Hatta.  Bahwa berdasarkan daerah-daerah di Indonesia bagian timur yang tidak memeluk agama Islam merasa keberatan terhadap sila pertama Pancasila pada piagam Jakarta.  Yang mana pada sila pertama Pancasila piagam Jakarta berbunyi Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam dari pemeluk-pemeluknya.  Hingga pada akhirnya masalah keberatan ini dibicarakan terlebih dahulu oleh Drs. Mohammad Hatta dengan 4 orang anggota PPKI.  Ke 4 anggota itu diantaranya KH. Wahid Hasjim, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Kasman Singodimejo, dan Mr. Teuku Moh. Hasan.  Adapun kesepakatan adanya perubahan rumusan pancasila dalam naskah piagam jakarta brainly menyepakati untuk mengubah rumusan dasar negara.  Adapun isi dari perubahan dasar negara pada pembukaan UUD 1945 adalah:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kelima sila pada Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia inilah yang digunakan hingga detik ini oleh seluruh rakyat Indonesia.  Yang mana semua rakyat Indonesia harus hafal dan mewujudkannya pada kehidupan sehari-hari.  Tentunya nilai-nilai yang terkandung pada pengesahan perubahan rumusan pancasila dalam piagam jakarta sudah sangat sesuai dengan bangsa ini.  Yakni bangsa Indonesia tersusun dari bangsa yang pluralistic atau beragam.  Mulai dari perbedaan agama, suku, ras, etnis dan budaya yang ada di negara ini.  Tentunya kondisi ini harus disatukan dan diupayakan dengan wujud Pancasila sebagai dasar negara.  Dengan lambang negara burung Garuda yang berarti kuat dan semboyan bangsa Indonesia yang harus dijunjung tinggi.  Yakni Bhineka Tunggal Ika dengan arti walaupun berbeda-beda namun tetap satu juga dengan wujud persatuan dan kesatuan.