Mengetahui Pengertian Jenis Beserta Contoh Kalimat Dalam Bahasa Indonesia

Cari informasi mengenai pengertian jenis beserta contoh kalimat dalam bahasa indonesia? Dapatkan informasi anda lebih mudah dan jelas. KLIK DISINI!

Jenis beserta contoh kalimat – Kalimat adalah satuan kecil bahasa yang mana tujuannya untuk mengungkapkan pikiran secara utuh kebahasaan. Untuk makna yang lebih tepat, ketika menguncupkan suatu kalimat juga di gunakan suara naik—turun, lemah—lembut, disela dengan jeda, dan penggunaan intonasi di bagian akhir kalimat. Sedangkan untuk memaknai kalimat dalam bentuk tulisan, di gunakan tanda baca untuk mewakili cara pengucapan atau intonasi. Dalam kalimat ada unsur—unsur yang membangun, Adapun dasar pembentukan kalimat meliputi kata, frasa dan klausa. Kata adalah satuan kecil dalam sebuah kalimat secara gramatikal. Kata bisa berdiri sendiri maupun bergabung dengan kata—kata lain yang dapat membentuk sebuah kalimat. Kridalaksana mengungkapkan, kata terjadi dari morfem tunggal seperti makan, jalan, pergi, kembali, buah dan lain sebagainya. Frasa bisa didefinisikan sebagai kumpulan dua kata atau lebih dari yang mana tidak dapat berdiri tanpa adanya klausa. Yang mana frasa memiliki ciri predikat di dalamnya. Sedangkan menurut Cook, klausa merupakan kelompok kata yang hanya mengandung satu predikat. Sedangkan Dola mendefinisikan klausa adalah gramatikal yang mana di susun oleh kata atau frasa dengan minimal predikat satu. Sebagai contoh. Ayam (kata), Ayam goreng (Frasa), Adik makan ayam goreng (Kalimat). Dalam sebuah kalimat juga terdiri akan beberapa unsur yaitu subjek, predikat, objek, dan keterangan.

Inilah Beberapa Jenis Beserta Contoh Kalimat

  1. Pembagian kalimat berdasarkan pengucapannya

Berdasarkan dengan jenisnya, sebuah kalimat di bedakan menjadi 2 jenis yang mana ada dengan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.

  1. Kalimat langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang di kutip dari hasil ucapan seorang tanpa melalui perantara dan tanpa sedikitpun merubah apa yang sudah di utarakan. Kalimat ini di tandai dengan tanda petik yang mana untuk membedakan kalimat kutipan dan dengan kalimat penjelas.

Contoh:

  • Desi memberi kabar “Riana akan pulang sore hari”
  • Kakak berkata “Aku mungkin pulang malam, masih banyak tugas yang belum aku kerjakan”
  • Ibu bercerita “Andai waktu itu ibu tidak lari, pasti kami tidak akan tumbuh sebesar ini. Karena kalo tidak lari kita akan hangus di rumah itu”
  1. Kalimat tidak langsung

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang di gunakan untuk menceritakan kembali isi atau pokok ucapan yang sudah pernah di sampaikan orang namun tidak perlu mengutip keseluruhan kalimatnya.

Contoh:

  • Aku pernah mendengar aisyah bercerita sangat senang mendapatkan nilai terbaik waktu ujian kelulusan SMA.
  • Tadi bu guru berpesan jika tidak bisa berangkat mengajar hari ini, namun beliau meninggalkan tugas untuk mengerjakan LKS hal 30.
  • Ana mengancam teman sekelas jika ia tidak akan masuk ke sekolah bila masih mendapatkan bully-an dari teman sekelasnya.
  1. Pembagian jenis kalimat berdasarkan isi atau fungsinya

Menurut pembagian berdasarkan dengan isi atau fungsi dalam suatu kalimat, kalimat di bedakan menjadi 5 jenis. Adapun diantaranya adalah:

  1. Kalimat berita (Kalimat deklaratif)

Kalimat ini di gunakan untuk menyampaikan suatu informasi. Kalimat yang penulisannya di akhiri dengan tanda baca titik. Dalam pembacaan kalimat ini di akhir menggunakan intonasi yang menurun.

Contoh:

  • Ani tengah berlari menuju kelas yang dekat laboratorium IPA.
  • Aku menolak hadir ke acara tersebut.
  • Turnamen boa voli berakhir dengan skor 2:0.
  1. Kalimat tanya (kalimat interogatif)

Merupakan kalimat yang di gunakan untuk mencari infomasi atau jawab bahkan respons dari lawan bicara. Dalam penulisannya kalimat ini di akhiri dengan tanda baca tanya (?).

Contoh:

  • Bagaimana kamarmu hari ini?
  • Apakah kami tahu siap pencuri yang tertangkap di Kompleks sebelah?
  • Kapan terakhir kali kamu pergi berlibur ke pantai?
  1. Kalimat perintah (Kalimat imperatif)

Kalimat yang memiliki tujuan untuk memberikan perintah kepada seseorang untuk menjalankan sesuatu. Dalam penulisan, kalimat perintah di akhiri dengan tanda baca seru (!). Dan saat di baca, kalimat perintah di akhir kalimat menggunakan intonasi yang meninggi.

Contoh:

  • Tolong pergi ke warung beli sabun!
  • Jangan menjauh!
  • Mari kita menanam pohon untuk reboisasi!
  1. Kalimat seruan

Kalimat yang di gunakan untuk mengungkapkan perasaan sama seperti dengan kalimat perintah yang mana pembacaan kalimat ini di akhir menggunakan intonasi yang tinggi. Juga dalam penulisan kalimat ini menggunakan tanda baca seru (!).

Contoh:

  • Wow, nilai kamu sangat bagus!
  • Hore, akhir pekan kita jalan—jalan!
  • Bagus, Kami bisa memberikan gol untuk sore ini!
  1. Kalimat pengandaian

Kalimat yang bertujuan untuk mengambarkan tujuan dari penulis atau pembicara yang belum bisa terwujud. Dalam kalimat pengandaian di akhir penulisan di tandai dengan tanda baca titik(.).

Contoh:

  • Andai saja aku bisa bertemu dengan dia.
  • Seandainya kita bulan ini libur panjang, aku hanya ingin berlibur di rumah kakekku.
  • Andai waktu itu bisa terulang kembali.
  1. Pembagian jenis kalimat berdasarkan gaya penyajian

Berdasarkan dengan gaya penyajian kalimat, kalimat ini dikategorikan menjadi 3 jenis. Adapun diantaranya adalah:

  1. Kalimat yang melepas

Kalimat ini merupakan kalimat yang ditulis dan di ucap dengan gaya penyajian yang melepas. Kalimat ini di tandai dengan awal kalimat adalah induk kalimat (Kalimat utama) dan diikuti anak kalimatnya.

Contoh:

  • Putri tidak akan tertinggal pesawat jika tiket pesawat tidak tertinggal di rumah

(“Putri tidak akan tertinggal” adalah kalimat utama atau induk kalimat, “jika tiket pesawat tidak tertinggal di rumah” adalah anak kalimat.)

  1. Kalimat klimaks

Kalimat yang terbentuk dari kalimat majemuk yang di sajikan dengan cara menempatkan anak kalimat di depan induk kalimatnya. Kalimat ini di tandai dengan tanda baca koma (,)

Contoh:

  • Jika dia berangkat ke sekolah lebih awal, pasti dia tidak akan di hukum di lapangan.

(“Jika dia berangkat ke sekolah lebih awal” adalah anak kalimat, “Pasti dia tidak akan di hukum di kapangan” Adalah induk kalimat.)

  1. Kalimat berimbang

Kalimat berimbang biasanya di susun dalam bentuk kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk campuran. Gaya penyajian yang di gunakan berimbang dengan tujuan untuk menunjukkan kesejajaran bentuk serta informasinya.

Contoh:

  • Harga daging sapi menjelang idul adha menurun, pedagang pun mengeluh karena rugi besar.

Itulah beberapa jenis kalimat yang dapat anda ketahui beserta dengan jenis beserta contoh kalimat. Maish teradapat banyak jenis kalimat lain. Adapun kalimat lain seperti dengan kalimat subjek, kalimat berdasarkan pola subjek-predikat, kalimat berdasarkan unsur kalimat, kalimat berdasarkan jumlah frasa-nya dan masih banyak lagi. Setiap kalimat pastinya memiliki ciri khas sendir—sendiri.

Demikian pembahasan mengenai beberapa jenis beserta contoh kalimat semoga bermanfaat. Terima kasih sudah membaca.