Ciri Ciri Piutang Yang Perlu Anda Ketahui Dengan Baik

Di dalam sebuah pencatatan keuangan, tentu mengenal istilah utang dan piutang. Artikel ini membahas ciri ciri piutang itu seperti apa. KLIK DISINI!

Ketika menjalankan sebuah usaha, baik usaha di bidang dagang atau usaha jasa. Bukan hal asing lagi jika mendengar istilah piutang dagang atau piutang usaha. Lantas apa yang disebut dengan piutang tersebut? Piutang sendiri merupakan salah satu unsur aktiva lancar pada neraca perusahaan. Yang mana terjadi karena adanya penjualan barang, jasa atau pemberian kredit pada debitur yang pembayarannya diberikan dengan tempo. Bisa dengan tempo 30 – 90 hari. Secara luas, piutang adalah tuntutan pada pihak lain bisa berupa uang, barang atau jasa yang dijual secara kredit. Sedangkan piutang dalam akuntansi lebih sempit artinya. Yakni untuk menunjukkan tuntutan pada pihak luar perusahaan yang mana diharapkan bisa diselesaikan dengan penerimaan sejumlah uang tunai. Umumnya piutang sendiri timbul karena transaksi penjualan barang dan jasa. Dimana proses pembayarannya dilakukan pihak bersangkutan setelah tanggal transaksi jual beli. Dan mengingat piutang sendiri merupakan harta perusahaan sangat penting. Maka harus dilakukan prosedur wajar dengan cara yang mampu memuaskan para debitur. Sehingga perlu disusun produsen yang baik untuk kemajuan perusahaan.

Ciri Ciri Piutang Secara Luas

Menurut Van Horne dan Wachowicz (2005), piutang dagang adalah sejumlah uang yang dialih pemilik pada suatu perusahaan. Oleh para pelanggan yang sudah membeli barang atau jasa secara kredit. Sedangkan menurut Enny Pudjiastuti (2017:117), piutang adalah proses penjualan barang hasil produksi secara kredit. Lain hal lagi menurut Baridwan (2004:123), piutang merupakan klaim perusahaan atas uang, barang atau jasa pada pihak lain. Dan menurut Soemarso (2004:338), piutang adalah sebuah kebiasaan sebuah perusahaan untuk memberikan kelonggaran untuk para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran inilah yang biasanya diberikan dalam bentuk izin untuk pelanggan dalam membayar kemudian atas penjualan barang/jasa yang sudah dilakukan. Karena perbedaan arti piutang ini, mungkin anda merasa sedikit kebingungan. Namun tidak masalah, karena anda bisa memahami piutang ini dari ciri-cirinya.

Ada beberapa ciri tagihan pada perorangan atau perusahaan bisa dikatakan sebagai piutang usaha atau bukan. Berikut ini beberapa ciri-ciri piutang usaha yang perlu diketahui terlebih dahulu.

  1. Adanya nilai jatuh tempo

Nilai jatuh tempo sendiri adalah penjumlahan dari nilai transaksi utama kemudian ditambah nilai bunga. Yang mana dibebankan untuk dibayar di tanggal jatuh tempo. Pembeli yang melakukan transaksi dengan kredit bukan hanya membayar sejumlah nilai produk yang dibeli. Namun juga membayar bunga karena meminta waktu pembayaran tersebut dengan waktu tempo.

  1. Adanya tanggal jatuh tempo

Kemudian ciri ciri piutang yang selanjutnya adalah adanya tanggal jatuh tempo. Untuk mengetahui tanggal jatuh tempo ini dari lamanya atau umur piutang. Biasanya penjual memakai dua jenis pengukuran umur, yakni hari dan bulan. Jika umurnya bulanan, maka tanggal jatuh tempo sama dengan tanggal pembeli ketika melakukan transaksi kredit. Hanya saja berbeda bulan saja. Sedangkan untuk umur harian, maka wajib dilakukan perhitungan untuk menentukan kapan tanggal jatuh tempo-nya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tanggal jatuh tempo secara pasti.

  1. Adanya bunga berlaku

Piutang bisa terjadi karena pembeli memutuskan untuk melakukan transaksi secara kredit dan menimbulkan bunga. Dalam hal ini bunga dibayar sebagai bentuk konsekuensi pembeli yang meminta waktu pembayaran jatuh tempo. Dan untuk keuntungan penjual karena bersabar dalam menunggu pelunasan kredit tersebut. Besaran bunga dalam hal ini tentunya disesuaikan dengan kebijakan dari penjual dalam menentukan bunga yang dipakai. Jika besaran nominal bunga diketahui pembeli, maka pembeli bisa mempertimbangkan untuk melakukan pembayaran secara kredit atau tidak. Apabila bunga telah disepakati oleh pihak pembeli, barulah terjadi transaksi.

Seperti yang sudah dijelaskan sedikit diatas, bahwa piutang usaha sendiri termasuk ke dalam komponen harta. Dimana harta ini perlu ditagih ketika mendekati jatuh tempo. Nah untuk piutang usaha sendiri pun memiliki beberapa jenis. Berikut ini beberapa jenis-jenis piutang tersebut:

  1. Piutang Usaha (Account Receivable)

Adalah jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang usaha ini muncul karena penjualan barang atau jasa. Dimana piutang ini bisa diperkirakan akan tertagih dalam kurun waktu 30 – 60 hari. Secara umum, jenis piutang satu ini adalah piutang terbesar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

  1. Wesel Tagih (Notes Receivable)

Untuk jenis piutang kedua adalah piutang wesel atau notes receivable. Yang mana merupakan penguatan dari piutang dagang. Dalam praktiknya, piutang wesel merupakan sebuah janji tertulis. Yang mana tidak memiliki syarat untuk membayar sejumlah uang di tanggal tertentu di masa mendatang karena transaksi jual beli kredit. Dimana transaksi tersebut terjadi di masa sekarang. Janji tertulis ini juga dikenal sebagai surat promes. Di dalam surat promes tersebut terdapat perjanjian kapan terjadinya transaksi jual beli secara kredit. Juga adanya pernyataan pembeli menyanggupi kewajiban untuk melunasi utang tersebut dengan nilai tertentu di masa depan. Untuk piutang wesel sendiri pun ada sub jenisnya, yakni wesel berbunga dimana piutang ini disertai bunga tertentu.

  1. Piutang Lain-lain (Other Receivable)

Sedangkan untuk piutang lain-lain ini adalah apapun bentuk tagihan yang tidak terklarifikasi ke dalam jenis piutang dagang atau piutang wesel. Misalnya piutang deviden, tagihan berlangganan untuk pengembalian tempat barang, piutang bunga, uang muka pembelian, dan tuntutan kerugian para perusahaan asuransi.

Pengelolaan Piutang Yang Perlu Diketahui

Piutang adalah aset yang bisa dikatakan sangat material. Oleh karena itulah dibutuhkan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien. Hal ini dilakukan agar dana yang diinvestasikan dalam piutang tersebut sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan. Sehingga nantinya tidak akan mengganggu aliran kas.

Dan berikut ini adalah pengelolaan piutang yang bisa dilakukan untuk pengambilan keputusan.

  1. Standar kredit

Merupakan kualitas minimal dari kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang bisa diterima oleh perusahaan-perusahaan kredit. Dengan adanya standar kredit, maka perusahaan bisa meningkatkan penjualan lewat penjual secara kredit. Namun juga tidak akan menimbulkan risiko piutang tidak tertagih yang berlebihan. Sebuah perusahaan tentunya wajib menentukan standar kredit yang tepat. Yang mana lebih besar manfaatnya untuk diperoleh sebuah perusahaan dibandingkan biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan standar tersebut.

  1. Syarat kredit

Dengan adanya syarat kredit ini maka bisa menetapkan adanya periode mana kredit diberikan dan potongan tunai. Jika ada pembayaran yang lebih awal. Ada beberapa faktor yang nantinya akan memengaruhi syarat kredit ini. Yakni dari sifat ekonomik produk, kondisi pembeli, kondisi penjual, potongan tunai, periode kredit dan tingkat suku bunga bebas risiko.

  1. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang

Untuk kebijakan kredit dan pengumpulan piutang ini meliputi beberapa keputusan. Diantaranya adalah potongan tunai, persyaratan khusus, tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang.

Demikianlah beberapa pengertian tentang piutang, ciri ciri piutang dan pengelolaan piutang yang bisa menambah wawasan tentunya.